Cari Blog Ini

Rabu, 26 Agustus 2015

CINTA VIONA

CINTA VIONA
Cerpen Karya asli4d.com


Hei namaku Viona anak ke3 dari 3 saudara . Aku punya 2 saudara cowo yang sekarang lagi study d Canada . Ya hidupku penuh warna dan makna setelah kejadian-kejadian yang ku alami membuatku semakin bahagia

*
" Selamat pagi " ku sapa papa dan mamaku yang sedang sarapan diatas meja makan
". Pagi sayang , yuk makan dulu setelah itu berangkat sekolah "
" Okeee ma "

*
Sesampainya di sekolah

" Helloooooooooooooooo­"teriak Nia cukup membisingkan telingaku
" Woii yang bener aja kamu kira corong mushola ini kupingku " bentakku kepada Nia
" Habis kamu pagi-pagi udah ngelamun aja "
" Trus masalah ?? "
" Ada something mungkin yang belom kamu ceritain ke aku "
" Ya ya aku crita , kemaren siang aku liat cowo cakep banget di depan sekolah tapi aku nggak tahu namanya sapa " jelasku kepada Nia
" Ya ampun masalah cowo ,, ya nanti kalau ketemu lagi ajak geh kenalan " senyum Nia meledekku
Tak terasa bel sekolah berbunyi dan perbincanganku dengan Nia berakhir begitu saja .

*
Malam ini aku dan Nia janjian hang out ke sebuah cafe favorit kita . Ya seperti malam biasa hanya aku dan Nia yang tidak mempunyai pasangan  ..
" Sampai ini mau duduk dmna ?? " Tanyaku pada Nia
" Tu dsana aja " Nia menunjuk satu sudut tempat paling kita sukai dicafe ini .
Ya langsung aja ku pesan makanan yang aku suka begitu juga Nia . Seiring berjalannya waktu makanan pun datang . Nia mengambilnya dan aku melihat-lihat sudut yang lain yang ada di cafe ini mungkin ada yang menarik . Dan ya benar ada yang menarik , aku melihat dia si pria tampan depan sekolahku langsung saja ku beritahu Nia yang sedang lahap menyantap makanan di meja .
" Liat cowo itu Nia yang aku ceritain ke kamu "
" Mana Vi "
" Itu yang pake baju putih "
" Owhh kenapa Vi "
" Aku pengen banget kenalan sama dia "
" Ih ya udah langsung aja samperin "
Aku yang merasa tertantang dengan nada suara Nia yang meninggi , langsung ku beranjak dari tempat dudukku lalu ku jabat tangan Nia .
" Okeeee tantangan di terima "
Mulai ku berjalan menuju cowo itu , hatiku serasa berdegub kencang .Mataku pun seakan selalu berkedip tuk menyembunyikan rasa gugupku.Sampaiku berada tepat di hadapannya aku pun masih berjalan mondar-mandir tanpa henti.Tak lama cowo itu pun menyadari akan keberadaan ku.
" Hey ... " Panggilnya kepadaku
Aku yang merasa terpanggil pun menghadapkan wajahku ke arahnya.
" Ya kamu"
"Oh ya ada apa" Gugupku memandangnya
" Ada apa kok mondar mandir di hadapanku "
" Ahh aku mondar-mandir"
" Ya lalu apa yang kamu lakukan di hadapanku , dan satu lagi aku sangat terganggu "
Dengar kata-kata itu hatiku langsung menciut abiss .Tanpa banyak bicara lagi langsung ku ulurkan tanganku dan berkata
" Boleh aku kenalan sama kamu "
Wajahku seketika itu memerah dan entah apa yang terjadi pada cowo itu yang melihat perlakuanku .Berlangsung beberapa detik dia memanggil pelayan cafe disitu dan meminjam secarik kertas dan satu bolpoint . Di tuliskannya sebuah kata lalu dia menepuk pundakku .
" Hey kamu lucu sekali , ini buat kamu " dia memberikan ku secarik kertas dan dia pergi begitu saja. Setelah ku dengar langkah kaki nya yang mulai menjauh . Kuberanikan diri tuk membukanya .
" NORAK " ahhh begitu besar tulisan di kertas itu dan membuatku jengkel sekali.Nia yang memandangku jauh pun ikut miris melihatku . Malam ini penuh kebencian untukku. Tak tahu apa yang ku rasa malu atau marah.

*
" Selamat pagi semuanya " Suara Bu.Mira begitu menggema di kelas . Namun ku tak memperdulikannya ku tetap pada posisi PW ku . Namun kali ini Bu.Mira tidak sendiri dia membawa satu orang cowo yang berseragam layaknya aku . Ohhh ya dia murid baru , langsung saja Bu.Mira memperkenalkannya .
" Ya anak-anak hari ini ada murid baru , Rey silahkan masuk " Bu.Mira memanggil si anggota baru kelasku ini . Dan surprise nya dia ya dia adalah cowo nyebelin tadi malam . Owhhh mulai mati kutu aku memandangnya dengan wajah Τak percaya .
" Ya nama saya Reynaldi Anggara kalian cukup panggil saya Rey " begitu ucapnya saat menyapa seisi kelas .
" Ya Rey kamu duduk di sebelah Viona ya"
Okeee kali ini benar-benar lengkap sudah . Aku yang sudah gugup berhadapan dengannya di tambah dia harus bersanding denganku tentu di kelas ini . Nia menatapku lirih merasakan hal yang sama sepertiku.
" Ehmm kamu . . " Ucapku tertatih melihatnya duduk di sampingku
" Norak " begitu lantang dia mengucapkannya dan membuatku mengerutkan dahiku karena begitu jengkelnya aku .

*
" Udah di makan itu bakso " suruh Nia padaku
" Aku bete banget tahu sama cowo itu bisa-bisanya dia ungkit kejadian semalem "
" Habiss kamu lucu banget Vi " tawa Nia
" Ohhh gitu ya "
" Udah habisin dulu aja baksonya nanti keburu masuk lo "
Ternyata Rey juga berada di kantin tepat di sebelah ku . Mendengar percakapan ku dengan Nia dia pun langsung bergabung di meja ku "
" Hei boleh gabung " tanya Rey entah padaku atau pada Nia
" Boleh " Nia mengiyakan
Aku rasanya ingin cepat-cepat beranjak dari situ
" Hey Norak " panggil Rey
Aku tersentakdan langsung menatap matanya . Marah sangat marah sekali aku padanya .
" Dengar ya aku V.I.O.N.A bukan norak ngerti kamu " ku lantangkan suaraku tepat di wajah Rey . Dan aku langsung mengajak Nia pergi .

*
" Hari ini cukup buat aku gila Nia "
" Ya aku tahu tapi bersambung dulu ya ceritanya aku mau pulang bye " Nia lari begitu saja menuju mobil jemputannya . Ya Nia meninggalkan ku sendiri di gerbang sekolah ini . Makin lama aku di sini akhirnya kuputuskan tuk pulang sendiri saja. Belum lama aku berjalan ku dengar suara motor menghampiriku dan tepat berhenti di sampingku. Ku tengokkan pandangan ku ke arah motor itu dan Rey yang ada di hadapku sekarang.
" Mau pulang ? Aku antar yuk " ajak Rey
" Ih ogah banget ngapain sok baik "
" Ya udah aku kan cuma tawarin tumpangan ya kalau menurutku makin lama di sini makin bahaya sih "
Aku yang mulai tersugesti dengan apa yang dikatakan Rey , langsung saja aku naik di atas motornya dan memeluknya . Rey langsung tancap gas nya menuju rumahku.Di tengah perjalanan Rey pun menyadarkan ku atas pelukanku yang mungkin sudah membuatnya susah bernapas heehheh  .
" Vi aku tahu kok aku cakep tapi gag gini juga peluknya " ujar Rey
" Akhhh sorry aku nggak sengaja " jawabku gugup dengan pipi merah tomat gitu
" Eits jangan lepasin pegangannya " Rey pun kembali meraih tanganku dan melingkarkan kembali di pinggangnya. Dia mengusap tanganku dan memalingkan sedikit wajahnya kepadaku yang tepat di belakangnya.
" Jangan di lepasin lagi ya nanti kamu jatuh '' dan Rey tersenyum amat manis sekali waktu itu.Entah rasa apa yang ku rasakan saat itu seiring dengan pelukanku yang semakin kuat karena Rey memacu motornya cukup kencang.Tak terasa sampai sudah aku dirumah . Lekas saja aku turun dari motor Rey .
" Ehmm thanks ya udah anterin aku "
" Ya sama - sama "
Oke ku balikkan badan ku dan berjalan menuju pintu rumahku . Namun belum lama ku melangkah kudengar suara Rey yang memanggilku kembali.
" Vi .... "
" Ya Rey "
" Ehmm nggak apa - apa cuma mau bilang jangan lupa istirahat ya " Rey mengusap kepalaku serambi tersenyum dan pergi dengan motor gedenya . Gila aku jadi cengar-cengir sendiri . Sepertinya hari ini aku mengenal sisi Rey yang lain .

*
Aku menapakkan kaki ku ke koridor sekolah . Pagi ini sama seperti kemaren suasana sekolah yang tenang dan sejuk selalu aku rasakan . Tak tahu kenapa aku merasakan degup jantungku mulai berubah. Seperti gugup yang tiba-tiba dateng ....
" Haduh kenapa ya kok jantungku nggak berhenti berdegub " ucapku dalam hati . Namun ku merasakan sosok lain yang berada disebelahku. Ya dia sosok yang menyebalkan "Rey" .
" Wey sejak kapan kamu disini " kaget ku
" Sejak jantungmu nggak berhenti berdegub " santai Rey menjawabnya
" What dia bisa baca pikiranku " gumamku kembali dalam hati
" Aku nggak bisa baca pikiranmu tetapi aku bisa tahu apa yang kamu rasakan "
" Kamu ini cowok macam apa sih ! "
" Kamu mau tahu aku cowok macam apa "
Langsung saja Rey menggandeng tanganku dengan erat dan dituntunya aku kekelas . Bak tuan putri rasanya aku seluruh sekolah memperhatikanku. Aku tak tahu apa yang terjadi padanya dan apa yang kurasakan . Yang pasti aku sangat senang sekali pagi ini . Tentunya dengan adanya sisi Rey yang lain yang nggak pernah terduga olehku .
* Sesampainya di kelas
" Ta kamu pindah sama Nia ya duduknya " Rey menyuruh pindah Tata temen sebangkunya dan mempersilahkan aku duduk di sebelahnya. .
" Silahkan duduk tuan putri "
Ahh wajahku langsung merah saja menerima perlakuan Rey kepadaku .
" Ehm terima kasih Rey " aku langsung duduk di sebelah Rey
Dalam benak ku bertanya-tanya tentang semua yang dia lakukan kepadaku . Akhirnya ku putuskan saja tuk mengajaknya berbicara berdua nanti setelah pulang sekolah.
" Rey " panggilku kalem kepadanya karna Bu.mira sudah berada di tahtanya di kelasku
" Ya " jawabnya singkat
" Nanti pulang sekolah aku mau
ngomong "
" Hemmm "
" Rey kamu kenapa sih ? "
" Apa sih lagi pelajaran ini bisa konsen nggak "
Aku terkejut dengan sikapnya . Aku makin tidak mengerti apa yang Ǻϑǻ didirinya .
" Oke lah kalau begitu "
" Whatever " Rey mengacuhkanku
Sungguh menyebalkan sekali dia sebentar-sebentar romantis nggak lama balik lagi jadi demit . Bingung !!!!!

*
Brbrbrbrbrbrb ...
Suara motor gede terdengar menghampiriku .
" Ayo "
" Kemana ? "
" Gimana sih Vi katanya mau ngomong "
" Ehm di taman depan ya Rey "
" Siap "
Langsung saja aku tancap gas ke taman depan komplek sekolahku . Hanya 15 menit saja aku sampai di tempat tujuan . Dan ku ajak Rey ketempat favoritku di ujung taman berlindungkan pohon besar nan rindang . Meskipun suasana kota panas namun duduk di tempat ini bisa menyejukkan diri . Ya dan ku mulai saja pembicaraan ku dengan Rey.
" Rey kenapa kamu memperlakukan ku seperti ini ? "
" Seperti apa sih ? " Rey balik bertanya
" Ih ya dengan kejadian kemaren dan tadi pagi di sekolah "
" Owhh itu , kenapa Vi ? "
" Ya kenapa kamu begitu "
" Nggak apa-apa memangnya kenapa kamu geer ya "
" Aku serius Rey !!!!!!! "
Kesalku padanya berujungkan kemarahan yang seketika itu melunjak . Aku beranjak dari sampingnya dan membelakanginya . Rey yang tepat berada di belakangku tetap diam tak bicara apapun .
" Ya sudahlah mungkin apa yang ku bicarakan tak begitu penting , aku pulang " Ingin ku langkahkan kakiku namun tiba-tiba kurasakan tubuhku menjadi hangat . Ku rasakan juga desahan nafas yang lembut menembus kulitku . Ku tolehkan pandanganku dan ku lihat Rey memelukku .
" Jangan pergi jangan marah padaku , aku melakukan semua karna aku suka melakukannya kamu jangan berpikiran yang nggak-nggak tentang aku Vi "
Ku membalikkan badanku dan membalas pelukannya . Ku dekap dan ku rasakan begitu terasa getar jiwanya . Dan aku menyadari saat itu juga kalau aku menyukai cowok menyebalkan itu .
" Jangan buat aku seperti ini lagi Rey kamu harus janji padaku "
" Iya Vi " Rey melepaskan pelukannya dan memandangku teduh

*
Tring .. Tring .. Tring ..
Suara telpon berdering , langsung saja aku beranjak dari tempat makanku malam itu . Dan langsung ku angkat telpon nya.
" Halo "
" Hey adikku tersayang "
Tak asing lagi suara yang kudengar . Ya suara kak Reno yang sekarang lagi di Canada . Ohh betapa rindu aku padanya .
" Kak Reno , gimana kabarnya "
"Baik sayang , mama papa gimana ? "
" Baik juga kapan balik dah kangen kak "
Belum sempat kak Reno menjawab aku mendengar suara orang lain lagi yang langsung saja menyambar telpon kk Reno .
" Hey Vio kakak kangen banget "
Ya itu adalah suara kakak ku yang satu lagi Evan .
" Ih jail banget sih kak kan aku lagi ngomong sama kak Reno "
" Habis dari tadi Reno cuekin aku dek nggak mau gantian telponnya ya udah aku rebut aja "
" Ih masih aja deh berantem kalian tu kak aku ini kangen kalian kak jangan berantem lah "
"Iya Vi " terdengar suara Reno dan Evan yang menjawab bersamaan.
" Ya udah cepet pulang kak kita semua kangen kalian "
Tak lama telpon pun berakhir . Dan aku langsung saja menuju kamarku tuk beristirahat karena jam juga sudah menunjukan lewat malam .

*
" Hey ini sapa jangaan macam-macam !! " Ku lantangkan suaraku ketika ada seseorang yang tiba-tiba datang dan menutup mataku . Ku cium aroma tubuhnya seperti kak Reno namun ku tetap meraba tangan yang menutupi mataku itu . Dan aku yakin itu bener-bener kak Reno.
" Viona kakak kangen banget sama kamu " ucap kak Reno serambi memelukku .
Lalu aku pun melihat seseorang juga berdiri di depan pintu kamarku. Kak Evan dengan tampannya juga menghantarkan senyum kepadaku. Langsung ku beranjak dari pelukan kak Reno ku menghampiri kak Evan dan memeluknya . Betapa sangat rindu hatiku ini pada mereka . Dan hari ini ku habiskan waktu ku bersama mereka , aku pun bercerita tentang hari-hari ku selama ini begitu juga mereka . Ku pun juga menceritakan tentang Rey kepada mereka.
" Dek itu kayaknya temen kakak wktu di Canada " ujar kak Reno
" Ih masa sih kak dia kan masih seumuran aku "
" Tapi waktu itu dia bilang ke kitaa dek kalau mau ke jakarta mau ambil SMA di sini , dia kan anaknya rektor kampus kakak dek jadi kita sering ngumpul bareng dia " sambung kak Evan
" Ih mungkin aja Rey yang lain kak " jawabku sedikit ragu.
Dan perbincangan ini berlanjut sampai aku , kak Reno dan kak Evan benar - benar tertidur lelap di kamarku .

*
" Kak turun sini aja " suruhku kepada kak Reno yang sedang menjadi sopirku pagi ini.
Dari kejauhan aku juga melihat seseorang dengan motor gedenya berlaju menuju arah parkiran sekolah . Dan benar apa yang ku khawatirkan . kedua kakak ku mengenalnya .
" Rey " panggil kak Reno
Rey yang sedikit ragu langsung menghampiri kak Reno dan mereka saling bersalaman dan bertanya kabar masing-masing . Aku yang melihat suasana itu hanya bisa diam saja dan aku berfikir bahwa dunia ini memang Τάќ seluas daun kelor uhfftttt .
" Ngapain kamu disini Ren " tanya Rey
" Ini kita lagi anterin adek kita " kak Evan menunjukku yang sedang duduk di belakang
" Ow Viona adek kalian " kaget Rey

Aku langsung saja turun dari mobil dan berkata ,,
" Kalau iya memang kenapa " langsung saja aku berjalan menuju kelasku
" Guys aku masuk kelas dulu ya kapan-kapan kita hang out bareng "
". Oke. Siappp " sahut kak Reno dan Evan bersamaan

sesampainya di kelas
" Adeknya Reno dan Evan ternyata mereka temen aku di Canada "
" Ya udah tahu '' jawabku sedikit sinis
" Ih sinis amat "

****

Tiba-tiba Rey menghampiriku dan membawaku ke suatu tempat. Sangat kencang sekali dia melajukan motornya sampai-sampai aku harus memeluknya erat-erat.
" Rey mau kemana sih ,aku mau pulang aku sudah janji dengan kakak-kakak setelah pulang sekolah aku langsung pulang "

Rey tetap saja melajukan motornya tanpa menghiraukan perkataanku. Tak lama aku tiba di suatu cafe yang memang tak asing . Aku pun di bawanya masuk dan duduk di tempat yang juga menurutku sangat familiar . Ya benar saja aku sekarang berada di cafe tempat pertemuanku dengannya dulu di tempat duduk yang sama dengan riwayat cerita ku yang sangat konyol . Ku pandangi Rey berharap dia tak ingat apa-apa tentang yang lalu.
" Di sini tempat yang nggak pernah aku lupain " ucap Rey
" Kamu ngeledek aku ya " kesalku dengan wajah yang memerah
" Aku serius "

Rey perlahan meraba tanganku dan mengenggamnya , hati ku sontak senang dan bingung dengan apa yang di lakukannya . Hari ini dia lagi-lagi buat ku terpukau .
" Aku menyayangmu sangat menyayang mu " ucap Rey dengan manis
" Lalu ? "
" Haduhhh bego banget sih ya kamu mau nggak jadi cewek ku "
" Ih Rey tadi manis amat kenapa sekarang begini " aku melepaskan genggamannya
" Pokoknya mulai hari ini kamu panggil aku sayang "
" Ahh nggak bisa sepihak gitu donk "

Rey beranjak dari duduknya dan mendekat padaku . Wajahku dan wajahnya kini hanya berjarak beberapa centi saja. Dan " muachhh " satu kecupan mendaratdi pipi kanan ku . Aku terpaku terdiam tak bisa berkata apa-apa . Rey menyadarkan ku dengan berkata ,,
" Hey NORAK aku sayang kamu " Rey memencet hidungku dan berlari keluar . Lekas saja ku kejar dia dan aku pun merasakan senang teramat senang .
" Rey aku juga sayang kamu " aku menghampirinya dan memeluknya . Rey juga membalas pelukanku . Kurasakan detak jantungnya di diriku hembusan nafasnya di tubuhku . Tak lama ku dengar sedikit rintihan sakit terucap dari mulutnya.
" Kamu kenapa Rey " tanyaku cemas
" Ehmm nggak apa-apa yuk kita pulang sayang '' jawab Rey serambi menekan dadanya seperti menahan sakit .
" Bener tapi kok ....

Belum selesai aku berbicara , Rey langsung saja tergeletak tak berdaya di hadapanku. Aku menjerit ku aku bingung kenapa ini . Baru tadi dia mengatakan cinta padaku namun kenapa seperti ini . Ku telpon ambulance dan ku mengantarkan Rey ke rumah sakit . Sesampainya d rumah sakit , para dokter langsung membawa Rey ke UGD . Lemas tak berdaya rasanya tubuhku menunggu di depan ruangan itu . Ku telpon keluarga Rey begitu juga keluarga ku . Selang beberapa menit mama dan papa Rey datang . Di susul juga dengan kedua kakak ku .
" Rey kenapa dek " tanya kak Evan
Ku tak menjawab namun langsung ku peluk kak Evan dengan tetesan air mata yang hampir membasahi seluruh kaos nya . Terus kumenangis di pelukan kak Evan dan kak Evan berusaha menenangkanku . Lalu kak Reno pun nampak berbicara dengan kedua orang tua Rey . Hampir 1 jam akhirnya dokter keluar dan mengatakan Rey hanya kecapekan dan sedikit asma nya kambuh . Aku yang mendengarnya sedikit lega karna tidak ada penyakit serius berada di tubuh Rey . Aku pun di sarankan pulang dan kembali lagi esok hari oleh mama Rey . Aku pun menurutinya saja dan aku pulang dengan kedua kakakku . Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar kan ku rentangkan tubuhku di kasur , masih terbayang wajah Rey dan selalu memikirkannya . Malam ini aku sungguh mencemaskannya .
***

Cemas dan khawatir yang ada di fikiranku. Aku masih menggenggam tangannya dalam genggamanku. Ku rebahkan kepalaku di samping Rey , menunggu sebuah kebahagiaan kan datang tuk hari ini.
" Bangun donk Rey aku sayang kamu , tega banget bikin aku nangis terus " ucapku lirih dan air mataku tak terelakan langsung saja membasahi pipiku .
" Dah jangan nangis lagi , norak ih kayak sinetron aja ''
Aku terkejut mendengar suara yang mendarat di telingaku.ku dongakkan kepalaku dan ku lihat Rey sudah senyum-senyum seperti mengejekku.
" Sejak kapan bangunnya " tanyaku
" Sejak kamu genggam tangan ku "
" Haaa apa kamu ini masih saja mengusiliku , aku khawatir sama kamu apa kamu memang nggak punya perasaan sih " ucapku keras kepada Rey sepertinya hampir seperti membentak Rey

Ku beranjak dari kursi aku berniat keluar dari kamar inap Rey . Namun belum sempat ku membuka pintu . Ku rasakan tetesan darah dari tangan Rey menetes di lenganku . Ya Rey memelukku dia turun dari ranjang dan melepas infusnya dengan paksa . Ku balikkan badanku ku pegan tangannya .
" Rey apa-apaan sih tangan kamu berdarah " cemasku
" Darah yang keluar ini nggak seberapa sakit daripada aku harus melihat seseorang yang kucintai pergi meninggalkan aku dengan keadaan seperti ini " jelas Rey
Ya Tuhan begitu aku menyayanginya. Aku kembali memeluknya . Tak lama ku tuntun kembali dia ketempat tidur dan segera memanggilkan suster tuk membenarkan infusnya.

****

2 minggu sudah berlalu setelah kejadian itu . Aku kembali melakukan kegiatanku belajar di sekolah begitu juga Rey . Siang ini memang begitu cepat pelajaran usai aku langsung saja bergegas pulang . Namun ada yang aneh ku lihat banyak sekali teman-teman ku berada di depan gerbang . Ku pun tetap berjalan dengan penuh tanda tanya . Nia teman sekelasku menghampiriku dan memberikanku sepucuk surat lalu ku baca
" Kalau sudah di bukaa di baca terus diliatin nggak usah pake manyun terus kamu pantengin terus kamu perhatikan lagi cari dan pahami isi surat ini tuh kan mulai bete jangan sampai di buang sebelum selesai baca pokoknya kudu kamu cari isi bacaan surat inii dan .......... "

Masih banyak lagi isinya dan semakin aku baca semakin gila aku .
" Surat dari sapa sih ini " tanyaku pada Nia
" Romantis nggak suratnya ? " Jawab Nia dengan nada menggoda
" Aduh romantis apaan surat gila ini dan kalian semua ngapain sih pada di sini bawa balon-balon segala " kesal ku
" Kalo ini romantis nggak "

Ku mendengar suara Rey tepat di belakangku , ku balikkan badanku ku lihat Rey juga membawa 1 kotak berwarna merah dan berisikan satu cincin cantik .
" Ih Rey maksudnya apa ini "
" Kamu mau tahu maksudnya coba tengok ke langit dan kamu pasti tahu maksudnya "
" Haaa ke langit ?? "

Ku balikkan lagi badanku dan kulihat ke atas . Tuhan tulisan " will you marry me " terpampang besar sekali dengan rangkaian balon warna - warni yang di terbangkan teman-temanku . Aku terpukau aku terharu air mataku pun menetas tanda kebahagiaanku .
" Kamu mau kan terima aku jadi pasanganmu , setelah lulus nanti aku kan meriahkan acara tunangan kita "
" Iya aku mau Rey " jawabku dengan bahagia
Langsung saja Rey memasangkan cincin itu di tanganku dan semua teman-temanku bersorak melihat kebahagiaanku dengan Rey . Ku peluk Rey dan hari itu menjadi hari yang tak pernah ku lupakan di hidupku.


#Tamat

PROFIL PENULIS
NAMA : asli4d.com
FACEBOOK :amelia jocelyn

lihat berita lengkap selanjut nya 
klik link di bawah ini:
email yahoo / ym : asli4d@yahoo.com
gmail : asli4d@gmail.com
twitter : asli4d_official
skype : asli4d
pin bbm : 2B915CD1

Tidak ada komentar: