Cari Blog Ini

Senin, 17 Agustus 2015

Hujan, Jangan Ambil Belahan Jiwaku

Hujan, Jangan Ambil Belahan Jiwaku

Cerpen Karangan: asli4d.com
Lolos moderasi pada: 8 August 2015


Tak ada seorang pun di sini. Tolong aku! Aku ingin pulang. Aku terjebak di tengah-tengah hujan yang lebat. Di mana semua orang? Guru-guru? Teman-teman? Dimana mereka? Tolong aku, aku tak ingin berlama-lama di sini! Aku takut. Tanpa sadar aku teteskan air mata.
“Jangan takut, ada aku di sini, Alika. Sudah jangan menangis!” suara itu mengejutkan aku. Dia datang sembari menghapus air mata di pipiku.
“Terima kasih, Tria! Kamu nggak pulang?” tanyaku.
“Aku juga nunggu hujan reda,” katanya.
“Kenapa kamu baru ke sini?” tanyaku lagi.
“Aku tadi masih mengurus mading kelas,”
“Sendirian?”
“Ya, begitulah. Oh, ya, kenapa tadi kamu nangis?”
“Hmm, aku takut. Aku kirain tadi nggak ada orang, heh” kataku tersipu malu.
“Kan masih ada aku, hahaha” candanya.
“Ah kamu ini bisa aja,”
Tiba-tiba, dia menghilang, entah ke mana dia. Aku mencari-cari namun tak kudapati dirinya. Kamu di mana? Sejenak aku berpikir, kemudian aku tersadar bahwa orang itu hanyalah bayanganmu saja! Aku baru ingat kalau kamu sudah dipanggil Tuhan 2 minggu yang lalu.
Setiap kali hujan, aku selalu teringat saat-saat itu. Di mana kamu menghibur aku saat sedih, tenangkan hatiku ketika galau dan gundah, dan hapus air mataku tiap kali menetes. Namun kini sosok itu telah menghilang. Aku berusaha mencari tapi selama aku mencari tak pernah kutemukan sosok sepertimu. Kamu kemana?
Aku masih ingat ketika ada seseorang memberitahuku bahwa Tria telah tiada. Katanya, dia meninggal dunia akibat kanker hati yang dideritanya sudah mencapai stadium akhir. Setelah orang itu memberitahuku aku langsung menuju rumah sakit tempat dia dirawat.
Aku menangis sejadi-jadinya. Aku menyesal tak menepati janjiku pada Tria untuk melindunginya. Aku bahkan tak pernah tahu bahwa Tria mengidap penyakit yang membuat belahan jiwaku pergi untuk selama-lamanya.
Hujan yang tadinya memberikan kenangan indah dan menjadi penenang hati kini menjadi penanda suasana duka dan hujan mewakili hatiku yang muram durja. Hujan kini juga menjadi sesuatu yang jahat bagiku. Ia mengambil belahan jiwaku. Hujan, kembalikan belahan jiwaku. Jangan ambil belahan jiwaku.
Namun aku tersadar bahwa ini semua adalah kehendak Tuhan. Tidak ada yang pernah menginginkan seseorang yang dicintainya pergi. Namun jika Tuhan menghendaki maka terjadilah.
Mungkin suatu saat nanti, akan ada seseorang yang menggantikan posisi Tria di hatiku. Aku yakin, Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah di balik semua ini. Dan aku yakin, setelah kesusahan pasti akan ada kemudahan. Aku janji takkan menangisi Tria lagi. Aku harus kuat!
Hari demi hari berganti, hujan yang deras kembali turun dan aku terjebak kembali. Aku berusaha menahan tangis. Aku coba lupakan semua tentang Tria. Aku harus bertahan. Aku tak boleh terus-menerus terbelenggu dalam kesedihan. Kini, aku mencoba bahagia dengan pengganti Tria. Aku tahu Tria akan senang melihat aku bersinar kembali.

lihat berita lengkap selanjut nya 
klik link di bawah ini:
email yahoo / ym : asli4d@yahoo.com
gmail : asli4d@gmail.com
twitter : asli4d_official
skype : asli4d
pin bbm : 2B915CD1

Tidak ada komentar: