Dalam Hening Malam
Cerpen Karangan: asli4d.com
Lolos moderasi pada: 8 August 2015
Lolos moderasi pada: 8 August 2015
Di bawah sinar rembulan aku berbaring di rerumputan yang hijau, hembusan angin malam dan heningnya suasana malam itu mengingatkan aku kejadian 1 tahun silam. Di saat aku harus kehilangan orang yang aku sayang.
Malam itu aku tengah menikmati indahnya rembulan bersamanya.
“Malam ini aku bahagia banget bisa bareng kamu, mungkin aja ini malam terakhir aku bareng kamu” ucapnya sambil melihatku
“Kamu mau ninggalin aku sendiri?” tanyaku padanya.
“Aku gak akan pernah ninggalin kamu Via, aku janji”
“Malam ini aku bahagia banget bisa bareng kamu, mungkin aja ini malam terakhir aku bareng kamu” ucapnya sambil melihatku
“Kamu mau ninggalin aku sendiri?” tanyaku padanya.
“Aku gak akan pernah ninggalin kamu Via, aku janji”
Kami pun saling memandang dan tersenyum dan kembali menikmati indahnya rembulan. Begitu jam tanganku menunjukkan pukul 9 malam kami pun beranjak untuk pulang. Kami berjalan menusuri jalan yang terang karena sinar rembulan hingga akhirnya kami berpisah di perempatan jalan.
“Aku sayang kamu Via” ucap nya sambil memelukku.
“Aku sayang kamu Via” ucap nya sambil memelukku.
Aku hanya terdiam mendengar penuturannya, begitu ia melepas pelukannya dia pun pergi dan aku pun melangkahkan kakiku kembali, namun baru beberapa langkah tiba-tiba aku mendengar suara tabrakan.
Aku kaget begitu melihat Tio berlumuran darah, aku pun berlari menghampirinya.
Aku kaget begitu melihat Tio berlumuran darah, aku pun berlari menghampirinya.
“Jangan tinggalin aku Tio kamu kan udah janji kalau kamu gak bakalan ninggalin aku Tio” ucapku sambil menangis
“Maafin aku Via, aku gak bisa nepatin janji aku sama kamu aku sayang kamu Via, jangan lupain aku Via” ucap nya sebelum menghembuskan napas terakhir nya.
“Maafin aku Via, aku gak bisa nepatin janji aku sama kamu aku sayang kamu Via, jangan lupain aku Via” ucap nya sebelum menghembuskan napas terakhir nya.
Semenjak kepergiannya aku jadi lebih sering murung, menyendiri dan menangis. Tanpa aku sadari air mataku menetes dari sudut mataku begitu mengingat kejadian itu.
Namun walaupun dia telah ingkar padaku aku tak akan pernah melupakannya karena itulah keinginan terakhirnya padaku.
Namun walaupun dia telah ingkar padaku aku tak akan pernah melupakannya karena itulah keinginan terakhirnya padaku.
Cerpen Karangan: amelia jocelyn admin asli4.com
Facebook:amelia jocelyn
Facebook:amelia jocelyn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar